Rahasia itu datang dengan Rahasia

The Secret is completely islamic. saya pikir apa yang ada di dalamnya persis sama dengan versi 30 juz Al Qur’an -sekalipun saya belum mengerti sepenuhnya, hanya saja saya rasa ia punya spirit yang sama-. saya pikir bakal kaya apa, tapi, ya, not bad untuk sebuah keberuntungan.

sore itu mas Lilik yang cakep (soalnya saya ngga enak sama dia, supernova yang akar raib di tangan Lina dan yang Petir masih dikuasai Risma, takut dong, secara mba’ yang satu ini adalah direkturnya bengkel sastra, belum dikembalikan. padahal sudah hampir dua semester) datang terburu2 nyari2 mas Mufid dengan The Secret di tangan. ternyata yang dicari ngga ada. ngga tahu kenapa itu buku diestafetkan ke saya untuk disampaikan ke mas Mufid. saya baca semalaman disertai sms-an sama My Imaginer, makan tengah malam soalnya udah jam dua-an, dan mempersiapkan kegiatan lain yang emang ritual pagi hari saya.

saya tertarik pada buku ini setelah siar di oprah show, yang dahsyat ya oprah-nya sih sebenarnya. pengen baca apa yang dibaca oprah, setelah beberapa minggu, eh, Rahasia datang kepada saya. dan ternyata saudara-saudara, rahasia itu adalah contoh Rahasia itu sendiri. saya cuma ingin baca buku itu, dan buku itu mendatangi saya, kira2 seperti itulah. padahal Mas Mufid yang dari dulu2 pesen sama saya Sang Pemimpi-nya Andrea Hirata ngga kesampaian sebab buku itu keburu diminta Yuyun. poor mas Mufid, maafkanlah daku, mas.

inti dari buku itu sebenarnya NARSISLAH dan OPTIMISLAH. setelah itu, semesta yang diumpamakan jin dalam legenda aladin akan berseru, sabdamu adalah tugasku, begitu kira2.

setelah baca itu, semangat untuk menyelesaikan anggraeni menggebu2. oh, ya, anggraeni itu tokoh saya yang masih di SMA (cerita ini belum dipublikasikan sama sekali-red) belum berani soalnya. kalo yang cerpen2 ndeso masih berani, tapi kalo yang ngepop kayak Anggraeni saya bilang pada diri saya sendiri

tunggu dulu

saya juga pengen nulis tentang mezza dengan gaya Little Manhattan yang lucu dan menggelikan. soalnya selama ini kalo baca tulisannya ngga poem, cerpen, bahkan artikel, ngga sampai di situ aja, laporan juga semuanya melulu gloomy. bayangkan! laporan gloomy. coba aja baca di blognya

tunggu, ya, mess, mezz terlalu berat untuk lidah jawa, tapi kalo ‘mess’ artinya kacau. gimana dong?